Senin, 09 November 2015

Hal-hal yang dapat membunuh kesempatan

Hallo agan-agan semua !!


Pernah gak sih ngeraasa kalau hidup kita kurang beruntung , gak ada kesempatan ataupun peluang yang kita bayangkan dateng padahal kita sudah menantinya dari pagi sampai pagi lagi  dan disisi lain kita sering ngelihat orang-orang yang KELIHATANnya diem aja tapi malah dapat banyak kesempatan . well , kebanyakan orang pasti punya pikiran seperti itu.



Nah , apakah hidup kadang memang berat  sebelah ya ?

Bisa jadi

“wah Tuhan gak adil nih”

Wah gak mungkin dong . Tuhan maha adil, maka dari itu hidup ada yang berat sebelah.

“Lah kok bisa ?”

Karena Tuhan tahu apa yang harus diberikan.


Hmmm , dari percakapan singkat diatas mungkin akan menimbulkan tanda tanya di kepala agan-agan semua . “Apa ya salah saya, sehingga Tuhan tidak memberikan kesempatan kepada saya ?”
mari kita diskusikan!!!

1. Menunggu

Kebiasaan dari kita untuk menunggu diberi justru malah akan menghilangkan kesempatan kita
terhadap sesuatu yang ingin kita dapatkan.


Bayangkan, ketika agan-agan semua ingin bertemu dengan seorang yang agan harapkan bisa membantu meleawati kehidupan yang berliku-liku ini wwkwk . tapi setiap hari kerjaan agan sepulang bekerjar atau kuliah hanya langsung pulang kerumah dan istirahat. Sebagian orang berpikiran bahwa
“lah kita kan capek pulang kerja , masa harus keluyuran untuk cari relasi agar mendapatkan suatu kesempatan” , “percaya deh kalau rejeki gak kemana kok” atau “banyak kerjaan yang lebih penting untuk diselesaikan”.

Yaa memang sih kadang ada pekerjaan yang “lebih penting” , tapi apakah benar setiap hari ada pekerjaan yang sangat penting? Saya rasa tidak . pasti ada waktu(sering) dimana kita hanya diem saja tidak melakukan apa-apa dan hanya melamun kapan bisa naik jabatan atau mimpi IPK 4.50 :D . hal tersebut mungkin saja bisa terjadi, tapi ya kemungkinan kecil .


Suatu hari ada teman saya yang punya sebuah agenda dua kali wawancara pekerjaan yang masing-masing berasal dari 2 departemen yang berbeda , tapi teman saya tersebut mendapatkan kewajiban boleh untuk memilih satu kali wawancara saja . Teman saya tersebut yakin bahwa departemen yang dipilihnya pada urutan pertama merupakan departemen yang terbaik menurutnya dan dia yakin akan bertemu denga orang-orang hebat disana . Setelah wawancara ysng pertma dia sudah hampir berpikiran untuk tidak datang di wawancara yang ke-2 dengan alasan sibuk dan banyak pekerjaan yang harus dikerjakan , padahal nyatanya dia hanya malas dan hanya melakukan pekerjaan yang tidak ada artinya . namun pada detik-detik terakhir sebelum wawancara wkkw dia memutuskan untuk ikut wawancara yang ke-2 . setelah itu apa yang terjadi ? ternyata di wawancara ke-2 tersebut dia bertemu orang hebat yang sangat menginspirasinya dan banyak memberikan kesempatan kepadanya . setelah wawanacara tersebut teman saya ini sangat berharap agar tidak diterima di pilihan pertama wkwkwk . and finally sekarang dia berada di departemen ke-2 yang menurutnya biasa aja ternyata malah memberikan kesempatan kepadanya untuk melakukan banyak hal yang dinantikannya.

Dari cerita non fiksi diatas dapat disimpulkan bahwa sesuatu yang kita anggap biasa dan tidak ada gunanya , bisa jadi adalah sesuatu yang sangat kita nantikan kehadiranya




2.Takut



Kadang kita sering kali berpikiran bahwa dunia luar sangat kejam wkkw . emang bener sih -_- , tapi gak juga kok .

“Wah kok bisa?”

jadi ketika kita melihat dunia dari satu sisi saja , biasanya kita hanya akan melihat dari satu sisi negatif saja.

“wah dia hebat sekali ya , mana mau dia ngajarin  -_-“

“wah keren sekali ya , pasti susah mendapatkanya”

“wah hebat , wah keren , wahh....wahhh dan wah wah yang lainya”

Kebanyakan dari kita mungkin takut menghadapi kenyataan bahwa diluar sana banyak orang yang memang sudah sukses terlebih dahulu , dan kebanyak dari kita juga takut untuk bertanya , takut untuk mencari informasi.

Alasanya kenapa ?

Mereka berpikiran bahwa orang-orang yang memiliki sudah banyak kesempatan merupakan orang-orang yang sukses, berkelas, kaya, dll akibatnya mereka minder dan segan untuk bertanya. Padahal mereka-mereka yang sudah sukses biasanya adalah orang-orang yang ramah dan mau untuk berbagi.
Tetapi mereka yang hanya bisa omong tanpa realisasi bisanya adalah orang-orang yang hanya menutupi kekuranganya


Kesimpulan
Dari dua hal diatas bisa disimpulkan bahwa, setiap hari ada kesempatan yang jaraknya satu langkah kaki dihadapan kita . kita memiliki 2 pilihan yang berada didiri kita yaitu melangkah atau diam. Ketika kita memutuskan untuk diam maka kita akan berada di zona aman dan tidak akan mendapatkan kesempatan apa-apa . tapi bayangkan jika kita memutuskan untuk melangkah , maka akan ada banyak kesempatan yang ada disekitar kita.

INGAT !!!!
"Tidak semua kesempatan berjarak satu langkah dihadapan kita , maka dari itu melangkahlah terus kedepan dan jangan lupa “say hi” kepada orang-orang yang akan kita temui , karena mungkin saja merekalah pembawa kesempatan bagi kita "



Agan agan punya cara lain untuk memperluas kesempatan? Atau cerita-cerita mengenai pengalaman agan sekalian . marilah berbagi , saya tunggu cara dan cerita-cerita menari dari agan-agan sekalian .

See you 

1 komentar: